Standar tekanan angin ban truk perlu dipahami oleh para pecinta otomotif sebaik mungkin. Hal ini karena tekanan angin ban yang kurang ataupun terlalu banyak bisa memicu kerusakan. Misalnya saja ban truk jadi bocor atau meledak. Selain menyebabkan kerusakan, masalah ini juga bisa memicu kecelakaan. Dengan demikian, kerugian tidak hanya dirasakan oleh diri sendiri, melainkan juga pengguna jalan lainnya.

Standar Tekanan Angin Ban Truk yang Baik
Pada dasarnya, setiap kendaraan bermotor memiliki standar tekanan angin ban yang berbeda-beda. Hal ini tidak terkecuali pada truk sekalipun. Biasanya, tekanan angin pada ban truk berbeda untuk sisi depan maupun belakangnya. Untuk ban belakang memiliki tekanan angin antara 100-120 psi. Sementara untuk ban depan, tekanan anginnya berkisar 65-80 psi.
Tekanan angin ban yang sesuai dengan standar tidak hanya memengaruhi kenyamanan berkendara, tetapi juga berdampak langsung terhadap performa truk. Ban dengan tekanan yang terlalu rendah dapat menyebabkan keausan tidak merata, meningkatkan risiko pecah ban, dan menambah konsumsi bahan bakar. Sebaliknya, ban dengan tekanan terlalu tinggi bisa membuat cengkeraman ban berkurang, meningkatkan getaran, dan menyebabkan keausan di bagian tengah telapak ban.
Dengan berat muatan yang tinggi dan rute tempuh yang panjang, truk memerlukan perhatian khusus terhadap tekanan ban. Oleh karena itu, mengetahui dan menjaga tekanan angin ban truk adalah kewajiban bagi setiap pengemudi dan pemilik armada.
Hal ini berlaku untuk segala jenis truk, seperti truk kontainer, truk gandeng, dan yang lainnya. Oleh karena itu, saat mengisi angin ban, perhatikan standarnya sebaik mungkin. Berbicara mengenai standar tekanan angin ban truk, tentu saja berbeda dengan mobil maupun sepeda motor. Tekanan angin ban pada mobil dan motor jauh lebih kecil daripada truk. Tak mengherankan karena hal tersebut ada kaitannya dengan kapasitas muatan kendaraan. Truk selama ini memang digunakan untuk membawa muatan yang banyak dan besar sehingga membutuhkan tekanan angin ban lebih tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Angin
Berikut adalah beberapa faktornya:
-
Suhu Lingkungan: Tekanan angin akan berubah tergantung suhu. Udara panas bisa menyebabkan tekanan meningkat, sementara suhu dingin bisa membuat tekanan menurun.
-
Frekuensi Pemakaian: Truk yang beroperasi terus-menerus dengan beban berat lebih cepat kehilangan tekanan angin.
-
Kondisi Jalan: Jalan yang buruk dapat menyebabkan getaran hebat yang memengaruhi kestabilan tekanan angin dalam ban.
-
Waktu Pemeriksaan: Tekanan ban idealnya diukur saat ban dalam kondisi dingin, bukan setelah menempuh perjalanan jauh.
Alasan Tekanan Angin Ban Depan dan Belakang Berbeda
Setelah mencermati tekanan angin ban untuk truk di atas, pengguna bisa mengetahui bahwa standar di bagian depan dan belakangnya berbeda. Rupanya hal ini bukan tanpa alasan. Alasannya sendiri terungkap lewat akun Instagram @gtradial. Akun tersebut membagikan video berisikan penjelasan kenapa tekanan angin ban depan dan belakang berbeda. Lalu, saat mencermati kolom komentar, ada salah satu warganet yang memberikan respon soal alasannya. Alasannya yaitu untuk menerima beban berat mesin yang ada di bagian depan. Maka dari itu, tekanan anginnya pun juga lebih besar. Akhirnya, penjelasan ini dibenarkan oleh pemilik akun.
Selain itu, jika tekanan kurang, truk juga akan terasa tidak nyaman saat dikendarai. Laju truknya juga tidak stabil. Nah, ada tips kendaraan apabila tidak membawa atau tidak punya alat untuk mengisi tekanan angin. Pengguna bisa membawa ban cadangan dengan tekanan yang sesuai. Jika merasa tidak nyaman pada bannya, bisa diganti sebelum kembali dioperasikan.
Standar tekanan angin ban truk memang perlu dipahami oleh setiap pecinta otomotif. Apabila berkendara dengan tekanan angin ban yang sesuai, pastinya terasa aman dan nyaman. Berbagai kerusakan maupun risiko kecelakaan pun bisa dihindari sebaik mungkin. /amel